kartu memori sederhana

I saw this on The Urban Mama and think it is a brilliant idea. It's almost midyear now but hey, why not try? :)

Posted by Diar via the Urban Mama.

Dulu, semenjak usia sekolah dasar sampai 1-2 tahun selepas lulus kuliah, saya rajin menuliskan secara panjang-lebar segala perasaan dan pengalaman saya sehari-hari di dalam buku harian ‘konvensional’. Entah kenapa, lama-kelamaan kebiasaan tersebut tak lagi terasa menarik untuk saya. Padahal, di sisi lain, saya ingin agar semua yang terjadi dalam hidup saya, terutama setelah menikah, bisa tetap terekam sehingga dapat terus dikenang di masa mendatang untuk saya sendiri maupun untuk keturunan saya kelak.

Berpikir bahwa mungkin sebenarnya saya merasa terlalu overwhelmed dengan ‘tuntutan’ untuk menulis buku harian saya secara detail hampir setiap hari, saya pun memutar otak untuk mencari cara yang jauh lebih sederhana dan praktis dalam mendokumentasikan peristiwa-peristiwa penting dalam keseharian saya. Setelah mencari-cari, bertemulah saya dengan sebuah tulisan yang berhasil menginspirasi saya.

Berikut ‘prosedur’ membuat kartu memori keluarga yang saya adaptasi dari tulisan tersebut di atas:

  1. Siapkan kertas atau kartu yang jumlahnya sama dengan jumlah hari dalam satu tahun (saya menggunakan kartu memo warna-warni berukuran kecil yang saya beli di toko buku).
  2. Tuliskan tanggal dan bulan (tanpa tahun) secara berurutan di setiap kartu (1 Januari, 2 Januari, dan seterusnya hingga 31 Desember).
  3. Letakkan semua kartu di sebuah wadah (saya menggunakan kotak bekas ponsel yang bagian penutupnya saya potong).
  4. Bila ingin lebih terorganisir, pisahkan setiap bulan dengan pembatas (saya menggunakan kartu yang sama, hanya saja posisinya diberdirikan).

Dan berikut ‘prosedur’ penggunaan kartu memori keluarga:

  1. Agar selalu ingat, letakkan semua kartu beserta wadahnya di tempat terbuka yang sering Urban Mama-Papa akses sehari-hari.
  2. Letakkan kartu dengan tanggal dan bulan sekarang di bagian depan wadah.
  3. Setiap hari, tuliskan tahun sekarang di kartu dengan tanggal yang sesuai. Misalnya, hari ini tanggal 1 Mei 2011. Di kartu bertanggal 1 Mei, tuliskan angka 2011. Di samping atau bawahnya, tuliskan satu atau dua kalimat yang menggambarkan perasaan dan/atau pengalaman Urban Mama-Papa yang paling berkesan di hari itu.
  4. Simpan semua kartu yang sudah diisi untuk tahun-tahun berikutnya.
  5. Catatan 1: anak-anak juga bisa menulis sendiri perasaan dan pengalaman mereka di kartu memori. Atau bila mereka belum bisa menulis, biar Urban Mama atau Papa yang menuliskan apa yang ‘didiktekan’ anak.
  6. Catatan 2: jangan hanya menyimpan kartu-kartu yang sudah diisi. Semua bisa dibaca-baca ulang. Dari situ mungkin saja Urban Mama-Papa bisa mendapat inspirasi dan bahkan pelajaran dalam hidup. :)

Dengan ‘aturan’ menuliskan hanya 1-2 kalimat, kini saya tak lagi merasa terlalu kewalahan untukkeep up dengan ‘buku harian’ saya. Dan bahkan suami saya pun bisa ikut berkolaborasi mengisi ‘buku harian’ tersebut (biarpun sampai sekarang hanya saya yang rajin menulis di kartu memori itu).

Selamat mencoba.

Comments

Popular Posts